Aneh juga, dulu, sewaktu aku masih sendiri belum berumah tangga
belum punya istri dan belum punya anak, aku sudah berharap dan kepengen punya
anak. Saking inginnya terkadang aku mikir kira-kira apa nama yang cocok untuk
anakku nanti. Kedengarannya sih aneh sekali yaa…. Mengkhayal tingkat tinggi
mungkin, nikah aja belum. Tapi begitulah yang kualami.
Setelah seringnya berfikir, aku menemukan nama yang kurasa cukup
bagus untuk anakku. Aufaa Novianty El Shaffy. Nama perempuan? Memang. Gak tahu
juga yaa, aku kepengen anakku nanti perempuan. Entahlah. Gak ada alasan khusus
sebenarnya. Hanya saja, emang udah fitrah dan kodratnya manusia, mungkin.
Sebagai perempuan kita cenderung menyukai laki-laki. Dan sebagai laki-laki juga
menyukai perempuan. Itu mungkin yaa kenapa aku berharap punya anak perempuan.
Duhh, khayalannya super yaa… hehee,
Eitzz, tapi bukan khayalan juga loh, itu mimpi aku juga sebenarnya.
Emang beda yaa khayalan sama mimpi? Jelas. Khayalan itu cuma angan- angan yang
mustahil untuk diwujudkan, klo mimpi itu berupa keinginan yang tidak mustahil
untuk dicapai, akan tetapi mimpi itu bisa saja berubah menjadi khayalan atau
angan-angan kosong kalau hanya sekedar keinginan tanpa dibarengi tekad yang
kuat dan usaha untuk mencapainya. Bener kaan? Tuh kan tau….
Kita kembali yaa…
Waktu itu, aku sebenarnya juga kurang tau kenapa aku milih nama
“Aufaa Novianty El Shaffy” untuk anakku. Menurutku bagus aja, keren dan juga
Islami. Menurutku, juga dari nama seorang anak akan tergambar bagaimana intelektual
orang tuanya. Makanya aku bela- belain cari- cari nama yang bagus buat anakku
nanti. Biar dianggap intelek juga, hhee. Walaupun aku waktu itu sebenarnya
kurang begitu mengerti makna dari nama itu. Namun bagiku kesannya bagus dan
Islami banget.
Oya, tapi perlu kuperjelas juga. Dibalik nama anakku itu ada
filosofinya juga loh. Filosofi menurut persfektifku dulu tentunya. “Aufaa”,
sebenarnya waktu itu aku gak tau sama sekali apa sih makna dari nama ini,
diambil dari rumpun kata apa? Bagiku kedengarnnya Islami saja.
Trus, kalau “Novianty” itu aku ambil dari kata November. Artinya
bulan kapan anakku dilahirkan. Wuihh, ada- ada aja nih. Tapi gak papa jugakan. Awalnya
aku berencana nikah tanggal 7 Januari sesuai tanggal lahirku, nah kalau istriku
cepat mengandung, selama 9 bulan lebih, artinya anakku lahirnya antara Oktober
-November kan? (hahaa, ketawa nih aku nulisnya. Dulu aku emang culun atau
cerdas dan optimistis sih yaa? Lucu deh bisa mikir kaya gitu).
Nah, yang terakhir “El Shaffy”, dulu aku pernah baca sebuah
tabloid. Disana aku baca sebuah profil seorang gadis Amerika imigran dari Turki
or Pakistan (lupa aku). Dia tumbuh di Amerika yang notabenenya nonmuslim. Namun
salutnya, dia terus tumbuh menjadi remaja yang senantiasa berpegang teguh
terhadap ajaran Islam. Dia terus tumbuh menjadi seorang muslimah yang taat.
Kemudian karena kepeduliannya terhadap Islam secara umum dan khususnya Muslim
disana yang minoritas, dia berinisiatif mendirikan perusahaan yang bergerak
dibidang percetakan majalah Islam (lupa nama majalahnya). Tujuannya mendirikan
perusahaan itu diantaranya agar memudahkan hubungan interaksi dan korespondensi
antar umat Islam dimanapun berada (khususnya remaja). Dia telah membangun
hubungan dengan banyak koresponden di berbagai Negara yang akan memberikan
banyak informasi terutama mengenai perkembagan Islam. Selain itu tujuan
utamanya adalah untuk mensyiarkan Agama Islam ke berbagai pelosok. Duhh, salut
deh aku waktu itu melihat ada remaja yang memiliki inisiatif dan kepedulian
yang begitu besar terhadap Islam, mana orangnya cantik lagi (hahaa, dasar
laki-laki.. tapi…. Biar bagaimanapun istriku tetap yang tercantik mengalahkan
kecantikan bidadari sekalipun, istriku lah yang akan menajdi bidadariku di
dunia dan di surga nanti, Aamiin Yaa Rabb). Oh ya,nama remaja muslimah itu
adalah Jasmine El Shaffy.
Sekarang udah tau kan, kenapa aku milih nama Aufaa Novianty El
Shaffy untuk anakku? Namun, itu perspektifku dulu. Sekarang aku menjadi
penasaran mengetahui makna yang sebenarnya. Akupun mencari maknanya lewat
translator bahasa Arab. Aku mendapati “Aufaa” itu bermakna orang yang menepati
janji. Dan El Shaffy itu bermakna shaf (Sajadah/ Barisan dalam Sholat). Akupun
kemudian “merumuskan” (wah, wah, wahh…) filosofi dari nama anakku nanti, yaitu
seorang anak yang akan selalu dipercaya orang lain karena senantiasa menepati
janji dan kepercayaan orang. Namun janji disini bukan hanya kepada manusia
saja. Aku meyakini sebelum seorang anak dilahirkan ke dunia, saat masih dalam
kandungan, dia sudah mengadakan perjanjian dengan Allah Rabb semesta alam bahwa
dia nantinya akan senantiasa menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan
larangan-Nya. Berjalan diatas fitrahnya sesuai kodrat dan iradat-Nya. Aku
berharap dia akan menepati janji itu.
Tak kalah pentingnya, makna “El Shaffy” aku filosofikan sebagai
seorang yang hatinya senantiasa terpaut mengerjakan sholat. Karena bagiku
adalah benar apa yang dikatakan Rasulullah bahwasanya sholat itu adalah tiang
agama, aku ingin anakku tumbuh menjadi orang yang akan menegakkan dan
mensyiarkan Islam di muka bumi ini. Aku juga ingat bahwa sholat itu merupakan
kewajiban utama setiap orang yang telah mengikrarkan syahadah kepada Allah dan
Rasulullah. Sebegitu pentingnya, sholatlah yang menjadi tolak ukur dan
indicator yang akan ditanyakan pertama kali di akhirat nanti yang akan
menentukan kualitas amal lainnya. Begitu pula, dengan yang dinyatakan Allah
Yang Maha Benar bahwa sholat itu akan mencegah perbuatan keji dan munkar.
Harapanku semoga dia kelak menjadi orang yang senantiasa memelihara sholatnya
untuk berinteraksi dan mengisahkan berbagai permasalahannya kepada Allah SWT.
Aamiin.
Yaa Allah, jadikanlah harapan ini bukan sekedar harapan saja. Hamba
berharap Engkau berkenan mengabulkan semuanya. Hamba menyadari sepenuhnya,
apapun yang Engkau pilihkan adalah yang terbaik bagi hamba dan keluarga.
Karenanya apapun nanti yang Engkau berikan akan hamba terima, perempuan ataupun
laki-laki. Tak apa. Itulah yang terbaik menurut Engkau. Kebanyakan diantara
kami tidak mengetahui apa yang paling baik untuk kami dan apa yang paling kami
butuhkan. Akan tetapi, dengan kerendahan hati hamba mohon perkenankanlah
permohonan hamba. Karuniailah kami keturunan yang mukmin dan mukminah, yang
sholeh dan sholehah, yang cerdas, yang baik rupa dan baik akhlaknya serta
tergolong orang- orang yang mendirikan sholat, Aamiin Yaa Robbal `Alamiin…
#Persiapan Menjadi Seorang Abi…. ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar