Senin, 21 Oktober 2013

Keagamaan berbanding lurus dengan pengorbanan

Kemarin Jumat, Khotib membawakan tema tentang ber-Qurban, berkorban, dan kaitannya dengan keagamaan seseorang.

dimulai dgn membahas terjemahan dari surat al-Kautsar ayat 1 dan 2 , sbb (saya ambil dari Al-Quran Terjemahan Online versi 1.2) :

1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. 
2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah[1605]. 

 catatan kaki [1605]: Yang dimaksud berkorban di sini ialah menyembelih hewan qurban dan mensyukuri nikmat Allah. 


Keagamaan seseorang tercetus dari kesadaran bahwa ia telah menerima begitu banyak nikmat dari Allah.
Keagamaan seseorang bertumbuh seiring dengan ia sering mensyukuri nikmat dari Allah.
Keagamaan seseorang terlihat dari seberapa gigih ia berkomunikasi dengan Allah.
Keagamaan seseorang berbanding lurus dengan pengorbanan yang ia lakukan.

simbol pengorbanan sering digambarkan dgn bentuk ibadah Qurban.
namun pengorbanan hakikatnya adalah merelakan segala sesuatu yg dimilikinya, mulai dari hartanya, lalu keluarganya, lalu yang terakhir adalah dirinya (jiwanya).

dan itu bisa kita pelajari dari kisah orang-orang sholih, syudaha, shiddiqin, dan para Nabi.

seperti kisah Habil vs Qobil, Qurban mana yg terbaik dan diterima Allah, lalu korelasinya dgn sabar tdk mau membalas perbuatan jahat saudaranya, walau konsekuensinya adalah nyawanya.

seperti kisah Nabi Ibrahim , Siti Hajar dan Nabi Ismail, alaihimus salam...yg diabadikan dlm Ibadah Haji dan Qurban.
karena mereka sekeluarga merelakan yg dicintainya, utk dipersembahkan kpd Allah swt.

seperti kisah sahabat Abu Bakar ra, yg rela menginfaq-kan seluruh hartanya demi perjuangan menegakkan Agama Islam.

seperti kisah sahabat Ali bin Abi Tholib ra, yg rela menggantikan Nabi Muhammad saw , pd saat malam hijrahnya Nabi Muhammad saw ke Madinah. taruhannya nyawa. karena saat itu, orang kafir Quraisy hendak membunuh Nabi Muhammad saw, langsung di tempat tidurnya.


Demikian...
keagamaan seseorang pada akhirnya akan berbanding lurus dengan pengorbanannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar